Minggu, 04 November 2012

Resensi novel Cinta Dalam Butiran Debu


Aku mendapat tugas dari pelajaran Bahasa Indonesia untuk membuat resensi. Kemudian aku memilih novel Cinta Dalam Butiran Debu untuk menjadi target resensiku. Beginilah resensi novel Cinta Dalam Butiran Debu :

Inikah Akhir Pencarian Cinta?

Judul buku        : Cinta Dalam Butiran Debu
Penulis               : Mitha Juniar
Penerbit            : Zettu
Tahun terbit      : 2012
Tempat terbit    : Cipayung – Jakarta Timur
Cetakan ke-       : I
Tebal buku        : 155 halaman
Harga buku       : Rp 29.500,00


Mitha Juniar, lahir 22 Juni di Bekasi. Ia mulai suka menulis saat duduk di bangku sekolah dasar. Beberapa karyanya telah dimuat baik pada penerbit mayor maupun indie. Namun hanya berbentuk antologi. Jika buku ini dapat menarik hati redaktur, maka buku inilah yang jadi buku perdana Mitha. Saat ini, ia sedang bekerja disebuah perusaahn swasta di Jakarta Pusat, selain itu ia juga owner dari online shop Punya Kita, bersama satu rekannya. Penulis juga masih melanjutkan studinya dibidang komputer pada sebuah sekolah tinggi ilmu komputer, Jakarta Timur.
Dicintai memang satu rasa yang sulit didefinisikan, sulit diprediksikan dan sulit pula untuk diterka. Alena, gadis yang seharusnya sudah merasakan manisnya cinta, namun harus merasakan fase-fase sulit dalam hidupnya.
Dicintai oleh seorang yang terbilang mapan dan sangat memuliakannya, tak membuatnya bisa menerima hadirnya cinta diantara mereka. Menunggu seseorang yang entah telah berada dimana lebih menjadi pilihan Alena. Kedua sahabatnya yang amat menyayanginya pun turut membantu memperjuangkan cinta sejatinya.
“Len, kalau kau tak suka denganku, katakanlah! Meski kecewa, tapi aku aka menerimanya dengan ikhlas. Awal pertemuan ini membuatku sayang dan cinta kepadamu, mungkin bisa disebut cinta pada pandangan pertama. Tapi ada pepatah yang mengatakan, cinta tak harus memiliki. Cukuplah bagiku untuk mencintaimu tanpa harus kau menjadi kekasihku.”
Hingga kalimat “Jodoh tak lari kemana” mampir dalam kehidupan Alena. Pertemuannya dengan Dion untuk kedua kalinya menumbuhkan benih cinta di hatinya. Kebahagiaan telah berada di pelupuk mata. Tapi... hadirnya orang ketiga menjadi suatu halangan lagi untuk cinta Alena – Dion. Akankah mereka sanggup menghadapi cobaan itu? Akankah mereka bersatu?
Buku “Cinta Dalam Butiran Debu” karya Mitha Juniar dengan sampul cokelat muda berpadu dengan cokelat tua di bagian bawahnya. Di sampul depannya terdapat gambar lampu bohlam dan tulisan “Cinta Dalam Butiran Debu” yang timbul. Di bagian paling bawah sampul terdapat kalimat “Tanpamu, Cinta ini tak kan pernah ada”. Adalah novel dari penerbit Zettu yang pertama saya beli. Sungguh, novel ini menguras air mata dan emosi cinta yang dikemas dalam kata-kata sederhana dan mudah menghanyutkan pembacanya.
Novel ini mengajarkan kepada kita agar jangan sekali-kali menyakiti hati orang lain bagaimana pun caranya dan menghargai seseorang yang telah tulus mengasihi kita. Kekurangan novel ini adalah novelnya yang tipis sehingga ceritanya yang singkat membuat terkesan terburu-buru untuk menyelesaikan semua ceritanya sampai akhir.
Sekedar saran, untuk para mahasiswa dan mantan mahasiswa, novel ini bisa dijadikan bahan bacaan dikala senggang. Karena isi-isinya akan membuat kalian berpikir matang-matang lagi dalam menemukan pendamping hidup.

1 komentar: